Definisi dan Cara Menghitung Omzet, Profit, serta Margin. Jangan Tertukar!
Sebagai calon pengusaha tajir melintir tentunya perlu memahami perbedaan dan cara menghitung omzet, profit, hingga marjin. Ketiganya memiliki peranannya masing-masing untuk menentukan sukses atau tidaknya sebuah bisnis hingga dasar perencanaan untuk beberapa tahun ke depan.
Omzet
Omzet adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan barang (dagangan) tertentu selama suatu masa jual. Uang yang dihasilkan tersebut belum dikurangi harga pokok produksi (HPP) dan biaya operasional (listrik, air, gaji karyawan, perlengkapan dan sebagainya). Dengan nama lain, omzet adalah laba kotor atau pendapatan kotor yang dihasilkan dari sebuah usaha.
Jumlah omzet ditentukan dengan cara mengalikan harga dan kuantitas dari produk yang dijual. Jika dituliskan sebagai berikut:
Omzet = Harga x Jumlah Produk
Misalnya, dalam satu hari sebuah toko tas berhasil menjual produknya sebanyak 100 unit dengan harga jual sebesar Rp 500.000 per unit . Maka untuk menemukan jumlah omzetnya adalah 100 unit x 500.000 = Rp 50.000.000.
Profit
Profit adalah pendapatan ‘bersih’ sebuah perusahaan. Berbeda dengan omzet, profit adalah pendapatan yang sudah dikurangi dengan HPP dan biaya operasional. Oleh sebab itu profit juga disebut sebagai pendapatan atau keuntungan bersih.
Contoh kasus: Profit lipstick: (Total omzet lipstick) – (Biaya produksi dan lain-lain)
Profit lipstick: Rp 20.000.000 – (biaya produksi + gaji karyawan)
Profit lipstick: Rp 20.000.000 – (Rp 10.000.000 + Rp 5.000.000)
Profit lipstick = Rp 5000.000
Margin
Simple-nya, margin adalah persentse dari keuntungan setap produk yang dijual oleh perusahaan. Jika dihitung per satuan produk, maka cara menghitung margin adalah dengan mengurangi harga jual per produk dengan harga pokok produksinya (HPP).
Contoh kasusnya, sebuah perusahaan membutuhkan Rp 50.000 untuk memproduksi satu buah tas rajut. Kemudian dijual kepada konsumen dengan harga Rp 80.000 per item.
Maka cara menghitungnya adalah, margin per tas rajut (Selisih HPP dengan Harga Jual : HPP) x 100%
Jadi, margin tas rajut: ([Rp 80.000 – Rp 50.000] : Rp 30.000) x 100%
Margin tas rajut: (Rp 30.000 : Rp 30.000) x 100%
Margin tas rajut: 1 x 100% = 100%
Jadi omzet dan profit tidak bisa disamakan, sebab keduanya punya definisi dan cara perhitungan yang berbeda. Perlu diingat bahwa omzet tidak berbanding lurus dengan profit karena omzet pasti lebih besar dari profit.
Penulis: NCP/ Tim Konglomerator.com
Sumber: https://money.kompas.com https://www.jurnal.id/id/ https://konsultanku.co.id
Gambar: Pixabay