Mau Merubah Kebiasaan Buruk Adalah Kunci Kesuksesan

Mau Merubah Kebiasaan Buruk Adalah Kunci Kesuksesan

Konglomerator.com meyakini bahwa kesuksesan bukanlah soal bisa atau tidak bisa, tapi mau atau tidak mau, termasuk dalam konteks sukses finansial. Setiap orang tentu memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk menjadi *tajir melintir. Dimulai dari munculnya kemauan yang terus dipupuk sehingga menjadi konsisten dan terus berusaha untuk lebih maju.

Kemauan bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti mengubah kebiasaan sehari-hari. Meskipun terdengar sepele, tapi terdapat sebuah penelitian mengenai sejumlah kebiasaan yang berisiko menghambat seseorang meraih kesuksesan finansial atau kaya raya.

Thomas C.Corley yang merupakan akuntan publik dan perencana keuangan bersertifikasi, melakukan penelitian selama lima tahun untuk mempelajari para tiliuner dan mengumpulkan wawasan para sumbernya. Lalu dijadikan sebuah buku berjudul Change Your Habits, Change Your Life. Dari hasil penelitiannya, Corley menemukan enam kebiasaan buruk yang harus segera diubah jika kita ingin kaya, apa sajakah itu?

Boros

Para calon konglomerat pasti sudah tidak asing dengan peribahasa lebih besar pasak dari pada tiang. Tentunya kita tidak akan jadi kaya kalau lebih banyak menghabiskan uang dari pada yang dihasilkan. Akan jauh lebih baik ketika kita menyisihkan penghasilan untuk ditabung atau diinvestasikan, seberapapun besaran gaji yang dimiliki.

“95% orang mampu dalam studi saya tidak menabung dan sebagian besar menumpuk hutang untuk mensubsidi standard hidup mereka,” imbuh Corley.

Bertahan dalam hubungan toksik

Meski terlihat tak berkaitan, tapi ternyata hubungan yang toksik berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang. Corley menemukan hasil dari meneliti orang-orang yang berpenghasilan rendah, hanya 4% yang berkaitan dengan ‘pola pikir sukses’.

“Anda hanya akan berhasil dalam hidup jika dikelilingi oleh tipe orang yang tepat. Seperti orang yang memberi semangat, positif, ingin tahu, dan membantu Anda,” tulis Corley.

Hanya punya satu sumber penghasilan

Sebanyak 65% orang kaya yang diteliti Corley punya tiga aliran penghasilan yang berbeda, sebelum menghasilkan satu juta dollar AS pertama mereka (sekitar Rp14 triliun). Tergantung dengan tingkat perekonomian dari suatu negara dan jenis bisnis yang dijalani. Memiliki sumber penghasilan lebih dari satu juga menambah jejaring apabila sewaktu-waktu kita kehilangan pekerjaan.

Selalu berpikir negatif

Terlalu sering berpikir negatif membuat kita ragu dan secara langsung tercermin dalam tindakan kita. Menurut Corley, membiarkan pikiran negatif menguasai sama saja seperti memprogram diri sendiri untuk gagal.

“Pikiran negatif akan menjadi keyakinan yang bertindak seperti program komputer,” imbuhnya.

Tidak punya rencana

Kita perlu menyusun rencana untuk 10, 15, hingga 20 tahun ke depan karena perencanaan adalah langkah menuju kesuksesan, tak terkecuali kesuksesan finansial.

“95% orang miskin dalam studi saya tidak memiliki rencana hidup,” ujar Corey. Tanpa sebuah tujuan jangka panjang, kita hanya berjalan tanpa tujuan.

Hidup tidak sehat

Kesehatan merupakan harta dan investasi yang tak ternilai. Kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat berpengaruh terhadap potensi kesuksesan seseorang dan efeknya akan dirasakan jangka panjang. Meski tidak berhubungan secara langsung, pola hidup tidak sehat berisiko membuat kita mengeluarkan banyak uang untuk pengobatan di masa depan. Padahal itu semua bisa dihindari.

Penulis: NCP/ Tim Konglomerator.com

Sumber: Business Insider | lifestyle.kompas.com

Gambar: Pixabay.com

Berusaha Niat Visioner Rajin Ulet Tekun Ikhtiar dan berdoa