Menggiurkan, Jumlah Pengguna E-Commerce di Indonesia

Menggiurkan, Jumlah Pengguna E-Commerce di Indonesia

Saat ini handphone bukan hanya menjadi teknologi yang memudahkan kita untuk berkomunikasi, tapi juga untuk mengumpulkan pundi-pundi. Saat ini ada banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk mencari uang, mulai dari sosial media hingga toko-toko online, e-commerce, dan marketplace. Salah satunya Konglomerator.com. Berbasis digital, membuat Konglomerator.com mudah digunakan kapanpun dan di manapun.

Kita berada di era revolusi industri 4.0, yang mana telah merubah perilaku masyarakat dalam hal berbelanja. Pola konsumsi konvensional—pembeli dan penjual bertransaksi secara tatap muka—mulai digantikan dengan cara yang lebih praktis dan cepat. Di antaranya menggunakan toko-toko berbasis online.

Perilaku tersebut menyebabkabkan perputaran lewat platform digital cukup fantastis. Bank Indonesia menyebutkan pada tahun 2019 jumlah transaksi e-commerce per bulannya mencapai Rp 11 triliun-Rp 13 triliun. Bahkan proyeksi McKinsey & Co, nilai pasar e-commerce Indonesia dinilai akan mencapai sekitar Rp 910 triliun pada 2022.

Semakin berkembangnya e-commerce maka potensinya akan semakin besar, sehingga perlu dijaga dan dimanfaatkan bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat luas. Menurut iPrice, monthly active user (MAU) tertinggi e-commerce ini mencapai 137 juta pengguna setiap bulan. Angka tersebut tentu terus meningkat, mengingat masih berlangsungnya pembatasan sosial akibat pandemi.

Beberapa waktu lalu, tim riset Bank DBS Indonesia melakukan survei kepada lebih dari 500 responden di Pulau Jawa, termasuk Jakarta dan sebagian kecil di luar Pulau Jawa. Riset tersebut diberi judul “Indonesia Consumption Basket” dan menemukan bahwa pelanggan e-commerce di Indonesia naik menjadi 66% setelah pandemi. Bahkan sejak 2019 lalu, sebanyak 90% pengguna internet di Indonesia telah melakukan pembelian di e-commerce. Fakta tersebut membuat Indonesia menempati peringkat pertama di Asia Tenggara sebagai pengguna e-commerce terbesar.

Masih dari hasil survei yang sama, kegiatan belanja online naik hingga 14% sedangkan belanja di pusat perbelanjaan turun secara signifikan mencapai 24% semenjak pandemi Covid-19 melanda. Sebelum terjadi pandemi, sebanyak 72% responden survei memilih belanja di toko secara langsung.

Jadi tunggu apalagi? Mulai jual produkmu di Konglomerator.com! Mudah dan praktis dengan marketplace danfitur virtual office yang lengkap dan transparan. Selain itu kamu bisa menemukan vendor hingga project yang akan berlangsung, sehingga dapat berkolaborasi. Sudah siap untuk jadi konglomerat? GABUNGLAH DI Konglomerator.com

Penulis : NCP/Tim Konglomerator.com

Sumber : investor.id | mediaindonesia.com

Gambar : Pixabay.com

E-commerce Starup Investor Tajir melintir Juragan