Mengolah Limbah Makanan Menjadi Peluang Bisnis!

Mengolah Limbah Makanan Menjadi Peluang Bisnis!

Permasalahan seputar sampah menjadi tanggung jawab bersama dan membutuhkan komitmen untuk mengatasinya, termasuk dalam menanggulangi sampah makanan. Terdapat sumber yang menyatakan bahwa satu orang Indonesia menghasilkan sekitar 184 kilogram (kg) sampah per tahun.

Dilansir dari idntimes.com, Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/ Bappenas, Medrilzam mengatakan pada Selasa (12/10/2021), perkembangan dari tahun 2000-2019 tren membuang makanan naik. Kita membuang-buang makanan dari 115 kg per orang per tahun, naik menjadi sekitar 184 kg orang per tahun. Pada tahun 2019 angkanya naik.

Penumpukan limbah makanan berpengaruh buruk terhadap pemanasan global, sebab limbah tersebut menghasilkan zat metana yang dapat meningkatkan suhu bumi. Selain itu menurut Medrilzam jika sampah makanan dari 2000-2019 tidak disia-siakan, Indonesia bisa mencukupi kebutuhan pangan hingga 125 juta orang per tahun.

Ada banyak cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengurangi limbah makanan. Bisa menjadi bumbu penyedap hingga kerajinan tangan. Konglomerator.com telah merangkumnya dari berbagai sumber, yuk dicek dan mulai tiru!

  • Olahan kaldu

Jika kita memiliki sisa makanan berupa tulang dari sapi atau ayam, jangan dulu dibuang karena bisa dijadikan kaldu. Caranya cukup mudah hanya dengan memasukannya ke dalam panci ukuran besar dan diamkan selama 24-48 jam, lalu rebus bersama rempah lainnya seperti bawang Bombay, tomat, wortel, seledri, bawang putih, dan sebagainya. Stok kaldu ini bisa menjadi penyelamat ketika kita ingin memakan sup atau seduhan hangat.

Enggak hanya kaldu hewani, kaldu nabati atau veggie stock juga bisa dibuat dari makanan sisa. Caranya hampir sama dengan membuat kaldu dari tulang, cukup campurkan sayuran ke dalam panci ukuran besar, tambahkan air, dan bumbu seperti bawang putih. Lalu rebus hingga mendidih dan dinginkan selama 20-30 menit. Saring terlebih dahulu sebelum disimpan. Kaldu sayuran ini bisa menjadi penyedap untuk mengolah pasta, gandum, atau sup.



  • Menanam sayuran

Terdapat beberapa jenis sayuran yang bisa tumbuh lagi apabila tidak diolah menjadi makanan. Seperti kubis, seledri, dan bawang daun yang bisa terus tumbuh apabila batangnya dimasukkan ke dalam air. Kita cukup memotong bagian ujung tangkai dan letakkan di dalam mangkuk. Pastikan air menutup seluruh bagian akarnya, cara ini bisa membuat tanaman terus bertumbuh. Bukan tidak mungkin kalau kita merawatnya dengan serius dan telaten, hasilnya akan semakin banyak dan bisa dijual.

  • Kompos atau pupuk organic

Pupuk kompos dapat dengan mudah dibuat dari sampah dapur organik, seperti sampah sisa makanan, kulit sayur atau buah, daging busuk, hingga bumbu dapur kedaluwarsa. Membuat pupuk kompos sangatlah mudah. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan sampah dapur organik yang akan diolah lalu simpan pada wadah berukuran besar untuk mengomposkan sampah. Wadah harus memiliki penutup supaya pupuk tidak terkontaminasi.

Selanjutnya masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang berbeda dan siram menggunakan air secukupnya. Kemudian masukkan sampah organic ke dalam wadah secara merata dan masukkan lagi tanah ke dalam wadah tersebut sebagai penutup. Usahakan ketebalan sampah dan tanah setara.

Langkah terakhir adalah menutup rapat wadah berisi campuran tanah dan sampah organik tadi dan tunggu sekitar tiga minggu. Selama waktu tersebut pastikan tidak terkena air hujan, terkontaminasi bahan lain, dan tidak terkena paparan sinar matahari. Jika pupuk berhasil dibuat dan jumlah yang dihasilkan cukup banyak, kita bisa mulai memikirkan peluang bisnisnya kan?

Penulis : NCP/ Tim Konglomerator.com

Sumber : www.sehatq.com. www.idntimes.com. www.idntimes.com.

Gambar : Pixabay