5 Tips Berbisnis dengan Pasangan Biar Makin Romantis dan Cuan!

5 Tips Berbisnis dengan Pasangan Biar Makin Romantis dan Cuan!

Menjalankan bisnis bisa dengan siapa saja, tak terkecuali pasangan kita. Meski kedengarannya ‘berisiko’ namun jika dijalankan dengan benar, untuk pasangan yang belum menikah, bukan tidak mungkin kalau hasil bisnis yang dikelola bersama bisa mendanai pernikahannya.

Shierly sebagai Perencana Keuangan Finansialku berpendapat bahwa sah-sah saja membangun usaha bersama sesuai keputusan masing-masing pasangan. Dirinya melanjutkan, yang penting ada kejelasan dan komunikasi yang kuat antara membangun bisnis dengan hubungan asmara.

Menjalin hubungan sebagai partner bisnis harus memiliki 5K, yakni karakter, kompetensi, komunikasi, kepecayaan, dan komitmen yang kuat. Shierly menyebut umur hubungan yang cukup lama menjadi salah satu penentu apakah kita mengenal karakter dan kompetensi pasangan untuk menjadi partner bisnis.

Melihat dari banyaknya hal yang perlu dipersiapkan agar hubungan dan bisnis bisa berjalan lancar, berikut tips membangun usaha bareng pasangan yang telah Konglomerator.com rangkum dari berbagai sumber:

  • Jalin komunikasi dua arah yang baik

Hal paling mendasar agar chemistry kuat terbangun adalah komunikasi yang terbuka secara dua arah, seimbang, dan saling menghargai. Ketika bekerja dengan pasangan, kita punya dua peran yakni sebagai pasangan dan rekan kerja.

Diskusikan dengan baik dan matang terkait visi misi apa yang diinginkan dalam bisnis bersama. Shierly mengatakan, bila visi dan misi antara founder dan co-founder berbeda pasti akan menghambat perkembangan bisnis. Kita juga perlu memastikan hubungan pribadi tidak mengikis sikap profesional satu sama lain.

Jika salah satu pasangan bertindak lebih dominan dan sukses dalam bisnis, bukan berarti posisi lainnya tidak setara. Bila kondisi tersebut dibiarkan maka salah satunya akan merasa inferior atau lebih unggul.

Seperti Megan McKissen dan suaminya Dustin yang bekerja bersama di perusahaan komunikasi mereka McKissen & Co. di Bellingham, percaya sebagai pasangan, mereka harus menghargai satu sama lain. Tapi juga saling mengoreksi dan memberi masukan jika terjadi sesuatu yang tidak beres dalam bisnis.

Bangun empati dengan dengan meluangkan waktu mengobrol setiap hari, niscaya peluang memiliki bisnis bersama yang lebih baik akan datang.

  • Buat surat perjanjian serta bagi tugas yang seimbang

Jika ingin membangun bisnis dengan serius, maka harus dibentuk secara legalitas di atas surat perjanjian yang resmi. Perlu adanya legalitas jelas yang membicarakan terkait modal, sistem gajinya dan pembangian keuntungan nantu akan seperti apa, tugas, hak, dan kewajiban masing-masing pasangan.

Selain itu komunikasikan dengan jelas tentang pembagian jobdesc, ruang lingkup, tanggung jawabnya secara operasional sampai batas mana. Shierly mengatakan dengan adanya kejelasan kita akan terhindar dari lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan jika terjadi krisis atau konflik nantinya.

  • Bangun profesionalitas

Saat menjalankan bisnis tentu aka nada suka, duka, stress, dan tidak nyaman satu sama lain saat ada krisis. Pasangan yang telah memutuskan berbisnis bersama, penting untuk bersikap profesional, dan berpikir rasional untuk menemukan solusi. Jangan membawa atau mencampuradukkan masalah hubungan pribadi dengan masalah bisnis.

Perlakukan pasangan layaknya rekan kerja. Buat setiap keputusan penting bersama-sama. Tentu saja, harus ada keseimbangan dalam menjalankan bisnis dan cinta. Tetapi ketika kamu berada di kantor, kedua mitra harus memiliki kerangka pikir yang sama bahwa bisnis kalian adalah prioritas utama.

  • Luangkan waktu untuk quality time

Jika sudah penat berpikir soal bisnis, luangkanlah waktu santai bersama pasangan. Beri waktu sejenak untuk mengembalikan chemistry percintaan dalam suatu hubungan. Bedakan antara waktu membicarakan hubungan (quality time) dan waktu membicarakan masalah bisnis.

Berikan apresiasi atau penghargaan setiap hari pada hal-hal kecil untuk menciptakan hubungan dan bisnis yang kuat serta positif. Hubungan yang sehat membuat bisnis berkembang pesat.

  • Pisahkan uang bisnis dan pribadi

Fokus pada perencanaan keuangan bisnis dengan mulai memisahkan uang bisnis dan pribadi di rekening terpisah. Meskipun modal bisnis dari uang pribadi, perlu ada kejelasan dan pemisahan rekening.

“Nanti perhitungkan mengenai berapa modal masing-masing, sistem gaji dan pembagian keuntungan dari rekening bisnis,” ujar Shierly.

Oleh karena itu pencatatan keuangan sebagai laporan keuangan juga perlu dibuat supaya tahu kondisi dan perkembangan bisnis. Tuliskan secara terperinci segala pemasukan dan pengeluaran untuk berbisnis. Penting juga untuk menentukan siapa yang berhak mengakses uang masuk dan keluar, membuat laporan, hingga evaluasi.

Selain laporan keuangan kita juga bisa merencanakan tujuan keuangan untuk kepentingan seperti pernikahan atau ekspansi bisnis. Bedakan antara tujuan keuangan pribadi dengan bisnis.

Penulis: NCP/ Tim Konglomerator.com

Sumber: money.kompas.com kumparan.com

Gambar: Pixabay.com

bisniscom pebisnismuda entrepreneursid e-marketing e-commerce bangunbisnis_id