3 Agenda dalam Fase Pemulihan Transformatif UMKM 2022
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Setelah genap dua tahun dihadang pandemi Covid-19, Kementerian Koperasi dan UMKM telah menancapkan fondasi eksistem usaha yang adaptif. Oleh karena itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan koperasi dan UMKM siap memasuki fase pemulihan transformatif (transformative recovery) pada 2022.
Dalam Konferensi Pers Akhir Tahun yang dikutip Kompas.com melalui siaran resminya, Kamis (30/12/2021), Menteri Teten menjelaskan bahwa upaya pemulihan tidak sekadar tumbuh kembali seperti kondisi sebelum pandemi. Tetapi sekaligus mempersiapkan UMKM dan koperasi lebih siap menghadapi krisis ataupun perubahan lingkungan di masa-masa yang akan datang. Upaya tersebut akan dilakukan dengan menerapkan 5 fondasi adaptif yang telah dipersiapkan pemerintah sepanjang 2021.
Selain 5 fondasi pemulihan transformatif yang adaptif untuk UMKM dan koperasi di tahun 2022, Menteri Teten juga menjelaskan tiga agenda yang akan dilaksanakan pada 2022, yaitu:
Pertama, sebanyak 70 persen program Kemenkop UKM akan menyasar langsung pelaku UMKM dan koperasi “anak muda”, “perempuan”, dan fokus untuk mendukung pengembangan usaha ramah lingkungan.
Kedua, mendorong pembiayaan UMKM dan koperasi bergeser dari sektor perdagangan ke sektor riil.
“Karena hanya dengan sektor riil kita membuka lapangan pekerjaan lebih luas dan memperkuat kemandirian pangan nasional. Pembiayaan LPDB kita patok 40 persen untuk sektor riil agar memacu pembiayaan perbankan dan non perbankan lebih terkonsolidasi ke dalam ekosistem sektor riil,” ujar Menteri Teten.
Ketiga, menargetkan sedikitnya 30 persen dari total UMKM sudah masuk ke dalam ekosistem digital, yakni 20 juta UMKM pada 2022. Melalui ketiga agenda pemulihan transformatif tersebut diharapkan target Kementerian Koperasi dan UKM pada 2022 dapat terpenuhi.
Menteri Teten opstimis kontribusi koperasi terhadap PDB akan tercapai lebih dari 6,2 persen (di atas target RPJMN di 2024 yaitu 5,5 persen), kontribusi UMKM terhadap PBD sebesar 63 persen, Rasio Kewirausahaan Nasional sebesar 3, 75 persen, Koperasi Modern sebanyak 150 unit, Kontribusi Ekspor UKM terhadap Ekspor Non Migas sebesar 15, 8 persen, Rasio kredit perbankan di atas 20 perse, Usaha Mikro yang bertransformasi dari Informal ke formal di 2022 bertambah menjadi 5,5 juta UMKM.
Penulis: NCP/ Tim Konglomerator.com
Sumber: https://money.kompas.com
Gambar; Pixabay